Lolos Bootcamp Pinoti Wilayah II, UMKM Koncone Ngemil Melaju Ke Tahap Bimtek Manajemen Produktivitas Industri

Surakarta – Usai lolos Bootcamp Program Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi (Pinoti) pada 13-16 Mei 2024 di Bali, kini produsen emping melinjo Solo, UMKM Koncone Ngemil tengah melaju ke tahap Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Produktivitas Industri. Bimtek Manajemen Produktivitas Industri yang diikuti oleh produsen emping melinjo manis khas Solo, Koncone Ngemil dan 19 UMKM lainnya ini berlangsung dari tanggal 11 – 14 Juni 2024 di Surabaya. Lantas, materi apa saja yang didapat oleh Koncone Ngemil selaku pengusaha emping melinjo khas Solo dan 19 UMKM lainnya di hari pertama Bimtek? Berikut ulasannya.

Beberapa materi yang diberikan oleh para mentor Pinoti di hari pertama, Selasa, 11 Juni 2024 di antaranya terkait Product Development (pengembangan produk) yang dipapaparkan oleh mentor Imam Djati, Feasibility Study (studi kelayakan) yang disampaikan oleh mentor Ali Parkhan, dan Investment Analysis (analisa investasi) yang dipaparkan oleh mentor Ali Fajar Wibisono.

Sebagaimana diketahui, program Pinoti 2024 ini merupakan kegiatan yang digagas oleh Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi dan Kebijakan Jasa Industri (POPTIKJI) Kementerian Perindustrian RI. Ke-20 UMKM yang hadir sebagai peserta Bimtek Manajemen Produktivitas Industri di Surabaya ini, telah melalui proses penilaian yang cukup ketat dari tim reviewer Pinoti. Beberapa poin yang menjadi kriteria penialain seperti halnya terkait produktivitas, proyeksi bisnis, inovasi, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, 20 UMKM terpilih termasuk produsen emping melinjo pedas manis Solo, Koncone Ngemil akan mendapatkan pendampingan selama 5 bulan, terhitung dari tanggal 1 Juni hingga 31 Oktober 2024.

Sementara itu, Elliyina selaku Owner UMKM Koncone Ngemil mengaku bangga bisa menjadi bagian dari peserta Pinoti 2024. Kebanggaan Elliyina tersebut lantaran selama 5 bulan kedepan, UMKM Koncone Ngemil akan mendapatkan pendampingan dari akademisi dan praktisi. Selain itu, Koncone Ngemil nantinya pun akan mendapatkan bantuan yang sesuai kebutuhan, salah satunya pilot proyek pengeringan.

“Harapannya dengan bantuan alat atau masuknya teknologi di Koncone Ngemil (produksi) akan menjadi lebih optimal, utamanya dalam mengurangi waste waiting dalam produksi yang selama ini terjadi,” tuturnya.

Hal itu lantaran selama ini, proses produksi emping melinjo Koncone Ngemil masih bergantung dengan sinar matahari. Alat bantu pengeringan ini nantinya akan menjadi alternatif untuk optimalisasi proses produksi emping melinjo saat musim hujan.***

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *