Surakarta – Produsen emping melinjo Solo Koncone Ngemil menghadiri undangan Sarasehan UMKM Perningkatan Growth Mindset dan Sosialisasi Program Bank Indonesia Solo pada Jumat, 27 September 2024. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Sabha Widya Lt.5 kantor Bank Indonesia Solo tersebut mengundang mitra Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dan sejumlah UMKM binaan termasuk Produsen emping melinjo Solo Koncone Ngemil yang dihadiri langsung oleh Elliyina selaku owner.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 – 16.00 WIB tersebut merupakan upaya pihak Bank Indonesia dalam rangka meningkatkan rasio kewirausahaan dan memperkuat pertumbuhan UMKM, dengan cara melakukan program pendampingan dan sinergi UMKM dan startup bisnis dengan berbagai instansi maupun stakeholder terkait secara intensif.
Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut ialah Suryadin Laoddang, seorang coach digital marketing yang membahas soal growth mindset dalam menjalankan usaha di era digital.
Elliyina selaku owner produsen emping melinjo Solo Koncone Ngemil mendapatkan sejumlah ilmu terkait digital marketing. Seperti halnya mendapatkan tips menempatkan urutan konten sesuai temanya. Di mana urutan konten sebaiknya diawali dengan edukasi, interaksi, dan terakhir promosi. Selain itu, diberikan pula wawasan terkait pemanfaat Google Alerts untuk mencari dan mendapatkan informasi konten populer yang berkaitan dengan produk usaha yang sedang dijalani. Google Alerts pun dapat digunakan untuk mengidentifikasi perkembangan bisnis kompetitor yang bisa jadi bermanfaat untuk menentukan langkah-langkah strategis dalam menjalankan suatu usaha.
Tak berhenti sampai di situ, Produsen emping melinjo Solo Koncone Ngemil juga mendapatkan ilmu tentang cara menentukan karakter pembeli (konsumen). Pengetahuan terkait karakter konsumen tersebut dinilai penting karena bisa membantu meningkatkan brand awareness (kesadaran produk) hingga sales (penjualan) di sosial media.
Elliyina juga menggarisbawahi pemaparan narasumber perihal identifikasi product knowledge, negosiasi, CRM, branding, hingga menentukan skema harga yang mencakup up selling, down selling, cross selling, dan lainnya. Salah satu pernyataan narasumber yang dinilai penting bagi Elliyina adalah terkait esensi pembuatan marketplace. “Jangan membuat marketplace karena sekadar memenuhi standar program. Tapi harus benar-benar diniati untuk berjualan secara online, memanfaatkan segala hal di dunia digital,” tuturnya.***